Asam dan basa bereaksi membentuk senyawa ion yang disebut garam. Garam yang terbentuk terdiri dari kation basa dan anion sisa asam. Dalam arti yang lebih luas, asam dan basa juga mencakup oksida asam dan oksida basa. Jadi reaksi asam basa oksida dapat berupa reaksi oksida asam dengan basa dan oksida basa dengan asam.
Reaksi terjadi karena ion H+ asam bereaksi dengan ion O2- dari oksida basa membentuk air. Misalnya, reaksi antara kalsium oksida dan asam klorida menghasilkan kalsium klorida dan air berikut ini:
Reaksi tersebut terjadi karena ion OH- bereaksi dengan oksida asam membentuk anion sisa asam dan air. Misalnya, reaksi antara gas karbondioksida dengan basa berikut ini.
Reaksi oksida basa dengan asam
Oksida basa adalah oksida logam yang dapat bereaksi dengan asam membentuk garam dan air. Secara umum, reaksi oksida basa dan asam adalah sebagai berikut:Oksida Basa + Asam Garam + Air
Reaksi terjadi karena ion H+ asam bereaksi dengan ion O2- dari oksida basa membentuk air. Misalnya, reaksi antara kalsium oksida dan asam klorida menghasilkan kalsium klorida dan air berikut ini:
Reaksi oksida asam dengan basa
Oksida asam adalah oksida nonlogam yang dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air. Oksida asam dan basa bereaksi menurut persamaan reaksi berikut:Oksida Asam + Basa → Garam + Air
Reaksi tersebut terjadi karena ion OH- bereaksi dengan oksida asam membentuk anion sisa asam dan air. Misalnya, reaksi antara gas karbondioksida dengan basa berikut ini.
CO2 + 2 OH- → CO32- + H2O
Reaksi amonia dengan asam
Reaksi amonia dengan asam membentuk garam amonium.Amonia + Asam → Garam Amonium
Reaksi terjadi karena ion H+ dari asam bergabung dengan dengan molekul amonia membentuk ion amonium. Jika ditinjau dari teori asam basa Brønsted-Lowry, amonia adalah suatu basa.
Misalnya adalah reaksi antara amonia dengan asam sulfat, maka terbentuk amonium sulfat.
2 NH3 + H2SO4 → (NH4)2SO4
Tag :
Kimia Analitik,
Kimia Anorganik