Pengertian Golongan Boron
Golongan boron adalah unsur-unsur kimia yang berada di golongan 13 tabel periodik unsur, yang beranggotakan boron (B), aluminium (Al), galium (Ga), indium (In), talium (Tl), dan ununtrium (Uut). Sifat-sifat unsur-unsur pada golongan boron dipengaruhi oleh adanya tiga elektron pada tingkat energi terluar (elektron valensi).
Tren konfigurasi elektron seperti pada tabel di atas mempengaruhi sifat-sifat unsurnya. Boron berbeda dengan unsur lainnya dalam hal kekerasan, kebiasan, dan kesukaran dalam pembentukan ikatan logam.
Sebagai contoh adalah toksisitas boron, telah dinyatakan berbahaya pada gandum jika jumlahnya melebihi 20 mM. Kasus keracunan boron banyak sekali pada tanaman. Beberapa penelitian mengatakan bahwa boron dapat mereduksi sel, menurunkan pertumbuhan akar dan tunas, menurunkan produksi klorofil daun, penghambatan fotosintesis, turunnya konduktansi stomata, mereduksi ekstrusi proton dari akar, dan deposisi lignin serta suborgin.
Aluminium tidak menunjukkana adanya sifat beracun pada jumlah yang kecil. Tetapi dalam jumlah yang sangat banyak dapat bersifat racun ringan. Galium tidak digolongkan racun, walaupun dapat menyebabkan efek minor. Indium tidak beracun dan dapat ditangani dengan cara yang sama dengan galium. Namun senyawa yang dihasilkan oleh indium dapat sedikit beracun.
Talium amat sangat beracun, yang menyebabkan adanya kasus meninggal dunia. Efek yang ditimbulkan jika mengkonsumsi talium walaupun dalam jumlah yang amat sedikit adalah adanya kerontokan rambut di seluruh tubuh. Senyawa talium yang tak berwarna, berbau, maupun berasa membuat talium disalahgunakan untuk meracuni. Penggunaan pestisida talium telah dilarang sejak tahun 1975 di beberapa negara.
Ununtrium merupakan unsur tidak stabil dan meluruh dengan mengeluarkan partikel alfa. Karena radioaktivitas yang kuat, ununtrium dikategorikan sebagai unsur sangat beracun.
Unsur golongan boron |
Penjelasan Golongan Boron
Boron diklasifikasikan sebagai metaloid. Sedangkan unsur lainnya, kecuali ununtrium, diklasifikasikan sebagai logam lain-lain. Boron jarang ditemui di alam, kemungkinan disebabkan oleh adanya bombardir partikel subatomik yang dihasilkan oleh radioaktivitas alami yang mengacaukan nuklei. Aluminium terdapat banyak di alam. Aluminium menempati urutan ketiga unsur yang paling melimpah di kerak bumi. Galium ditemukan di bumi dengan kemimpahan hanya 13 ppm. Indium merupakan unsur paling melimpah ke-61 di kerak bumi. Sedangkan talium ditemukan di alam jumlah yang sedang. Ununtrium tak pernah ditemukan di alam dan digolongkan sebagai unsur buatan.Sifat-sifat Golongan Boron
Unsur dalam golongan boron menunjukkan pola keterteraturan konfigurasi elektron, terutama pada kulit terluar.Nomor Atom | Unsur | Jumlah Atom Per Kulit |
---|---|---|
5 | boron | 2, 3 |
13 | aluminium | 2, 8, 3 |
31 | galium | 2, 8, 18, 3 |
49 | indium | 2, 8, 18, 18, 3 |
81 | talium | 2, 8, 18, 32, 18, 3 |
113 | ununtrium | 2, 8, 18, 32, 32, 18, 3 |
Etimologi
Nama "boron" berasal dari bahasa Arab untuk mineral boraks (بورق, boraq) yang mana diketahui terlebih dahulu sebelum boron berhasil diekstraksi. Akhiran -on diambil dari kata "karbon", sehingga nama "boron" berasal dari kata "boraks" dan "karbon". Aluminium dinamai oleh Humphry Davy pada awal 1800. Kata tersebut diturunkan dari kata alumen, yang berarti garam pahit, atau bahasa Latin alum yang berarti mineral. Galium diperoleh dari bahasa Latin Galia, yang secara bahasa Perancis dapat diartikan sebagai tempat penemuan. Indium berasal dari bahasa Latin indicum, yang berarti pewarna indigo, dan merujuk pada garis spektroskopis indigo yang terkenal. Talium berasal dari bahasa Yunani, dari kata thallos yang berarti ranting hijau. Sedangkan ununtrium adalah nama sementara yang dibuat oleh IUPAC, yang berasal dari nama lain untuk digit nomor ke-113.Toksisitas
Semua unsur di golongan ini dapat bersifat racun, jika diberikan pada dosis yang cukup. Beberapa diantaranya hanya bersifat toksik (beracun) bagi tumbuhan, beberapa hanya untuk hewan, dan beberapa berlaku untuk keduanya.Sebagai contoh adalah toksisitas boron, telah dinyatakan berbahaya pada gandum jika jumlahnya melebihi 20 mM. Kasus keracunan boron banyak sekali pada tanaman. Beberapa penelitian mengatakan bahwa boron dapat mereduksi sel, menurunkan pertumbuhan akar dan tunas, menurunkan produksi klorofil daun, penghambatan fotosintesis, turunnya konduktansi stomata, mereduksi ekstrusi proton dari akar, dan deposisi lignin serta suborgin.
Aluminium tidak menunjukkana adanya sifat beracun pada jumlah yang kecil. Tetapi dalam jumlah yang sangat banyak dapat bersifat racun ringan. Galium tidak digolongkan racun, walaupun dapat menyebabkan efek minor. Indium tidak beracun dan dapat ditangani dengan cara yang sama dengan galium. Namun senyawa yang dihasilkan oleh indium dapat sedikit beracun.
Talium amat sangat beracun, yang menyebabkan adanya kasus meninggal dunia. Efek yang ditimbulkan jika mengkonsumsi talium walaupun dalam jumlah yang amat sedikit adalah adanya kerontokan rambut di seluruh tubuh. Senyawa talium yang tak berwarna, berbau, maupun berasa membuat talium disalahgunakan untuk meracuni. Penggunaan pestisida talium telah dilarang sejak tahun 1975 di beberapa negara.
Ununtrium merupakan unsur tidak stabil dan meluruh dengan mengeluarkan partikel alfa. Karena radioaktivitas yang kuat, ununtrium dikategorikan sebagai unsur sangat beracun.
Tag :
Kimia Anorganik