Katalis dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu katalis homogen dan heterogen. Perbedaan kedua jenis katalis tersebut adalah pada fase dengan reaktan. Biokatalis (enzim) tidak termasuk dalam kedua tipe katalis tersebut.
Katalis yang baik harus cukup kuat menempel di permukaan reaktan. Tetapi juga jangan terlalu kuat karena dapat menempel di permukaan reaktan secara permanen. Perak bukanlah suatu katalis yang baik. Perak tidak cukup kuat menempel dengan molekul reaktan. Sebaliknya, tungsten bukan katalis yang efektif karena adsorbsi dengan reaktan terlalu kuat.
Platina dan nikel merupakan katalis yang efektif dan baik karena keduanya cukup kuat menempel di permukaan dan mengaktifkan reaktan. Namun demikian, keduanya tetapi tidak terlalu kuat dan dapat terlepas dari produk reaksi.
Katalis Homogen
Katalis homogen adalah katalis yang mempunyai fase sama dengan reaktan. Berarti, jika reaktan berupa zat cair maka katalis juga zat cair. Jika reaktan berupa zat padat maka katalis juga zat padat. Jika reaktan berupa gas maka katalis juga gas.Katalis Heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang mempunyai fase yang berbeda dengan reaktan. Sebagai contoh, jika reaktan adalah zat cair, maka katalis adalah zat cair atau gas. Sebagian besar katalisis heterogen bekerja dengan beberapa tahapan yang serupa. Satu atau lebih reaktan teradsorpsi ke permukaan katalis pada situs aktif. Situs aktif adalah permukaan molekul yang efektif untuk mengadsorbsi partikel dan membantu bereaksi. Akan terjadi interaksi-interaksi antara permukaan katalis dan molekul reaktan yang membuat keduanya lebih reaktif. Pada tahap ini terjadi reaksi antara permukaan dengan katalis, atau bisa saja yang terjadi adalah melemahnya ikatan yang ada dalam molekul. Pada saat terjadi reaksi, molekul-molekul reaktan menempel ke permukaan. Atau bisa jadi satunya menempel, sedangkan molekul yang lain secara acak bergerak bebas dalam fase gas atau cair. Dan tahap terakhir adalah proses desorpsi molekul produk. Desorpsi berarti putusnya molekul produk dengan katalis. Hal ini menyebabkan situs aktif kembali bisa digunakan untuk bereaksi.Katalis yang baik harus cukup kuat menempel di permukaan reaktan. Tetapi juga jangan terlalu kuat karena dapat menempel di permukaan reaktan secara permanen. Perak bukanlah suatu katalis yang baik. Perak tidak cukup kuat menempel dengan molekul reaktan. Sebaliknya, tungsten bukan katalis yang efektif karena adsorbsi dengan reaktan terlalu kuat.
Platina dan nikel merupakan katalis yang efektif dan baik karena keduanya cukup kuat menempel di permukaan dan mengaktifkan reaktan. Namun demikian, keduanya tetapi tidak terlalu kuat dan dapat terlepas dari produk reaksi.
Tag :
Kimia Fisika